Wednesday, January 30, 2019

Asal Usul Kampung Tambak Boyo di Sukoharjo

Tayub Bersih Desa Tambak Boyo


Bengawan Solo yang membelah wilayah Sukoharjo meninggalkan sebuah sejarah mengenai nama-nama wilayah di sekitarnya. Setelah kami ulas mengenai Kampung Kedung Gudel kini kita sedikit bergeser ke arah utara ke Kampung/Desa Tambak Boyo. Nama kampung ini tak lepas dari sejarah Bengawan Solo yang melintasi bagian barat dari Tambak Boyo. Konon asal usul penamaan Tambak Boyo dari asal kata Tambak (kolam) dan Boyo (buaya) yang dahulu memang sering terlihat di sepanjang Bengawan Solo.


PundenTambak Boyo
Situs Cagar Budaya di Nguter Dalam dongeng Jaka Tingkir hewan buas 2 alam ini memang disebutkan dan menjadi salah satu pengikut Jaka Tingkir setelah berhasil dikalahkan saat bertarung di Kedung Srengenge. Kisah Jaka Tingkir yang legendaris hingga kini masih sering diperbincangkan apalagi jika terkait dengan Sejarah Kraton Pajang. Kampung Tambak Boyo memang sebuah kampung kecil yang kini menjadi sebuah desa yang berada di pinggir Kali Mati Bengawan Solo. Disini kehidupan masyarakat yang kebanyakan petani maupun tukang terlihat dari keseharian para penduduknya.
Beberapa penduduk aslinya pun banyak yang merantau ke kota besar bahkan hingga luar Pulau Jawa. Kondisi geografis yang berada di penggiran inilah menyebabkan masyarakatnya lebih suka untuk keluar dari Tambak Boyo. Salah satu peninggalan purbakala dan sejarah yang ada di kampung ini adanya Punden Tambak Boyo yang sudah diakui oleh Dinas terkait dan massih terjaga hingga kini dan berada di dekat kantor Kelurahan Tambak Boyo. Secara administratif Tambak Boyo masuk dalam kecamatan Tawangsari

Wayang Kulit dalam acara Bersih Desa Tambak Boyo

Kampung dahulu terisolir oleh aliran Bengawan Solo yang mengelilingi membuat sedikit perubahan yang terjadi, namun setelah adanya proyek pelurusan Bengawan Solo akses menuju Kampung Tambak Boyo lebih mudah dan berimbas pada sektor pembangunan. Namun hal ini tidak mengubah penduduk Tambak Boyo yang memang sederhana dan berasifat agraris dengan mengolah lahan untuk pertanian. Disinilah masih terasa suasana khas pedesaan dengan keramah tamahan penduduknya.
Salah satu potensi yang bisa dikelolal dari Tambak Boyo adalah wisata mancing dengan membuat areal kolam memanfaatkan keberadaan Kalimati sisa aliran Bengawan Solo. Dengan sedikit polesan tentu bisa mendatangkan pengunjung untuk datang ke Tambak Boyo. Salah satu ikan air tawar yang banyak terdapat disini adalah ikan gabus yang bernilai tinggi. Hanya saja kadang masih ada pelaku ilegal fishing dengan meracuni ikan-ikan yang ada. Hal ini butuh perhatian dari pemerintah setemapat untuk mencegah racun ikan agar tetap lestari dan bermanfaat bagi amsayarakat luas.
Salah satu keunikan Desa Tambak Boyo adalah dengan digelarnya budaya Tayub alias Tari Tarian pada acara bersih desa Tambak Boyo yang digelar setiap tahunnya di Punden Desa Tambak Boyo. Dan pada malam harinya biasanya diadakan pagelaran Wayang Kulit. Selain untuk melestarikan budaya dan memberikan informasi Asal Usul Tambak Boyo juga gelaran sebagai wujud rasa syukur atas rejeki yang telah dilimpahkan kepada masyarakat Tambak Boyo dari Gusti Alloh.

No comments:

Post a Comment