Friday, March 1, 2019

Situs Cagar Budaya di Nguter

Wujud Fragmen Yoni di Kedung Keris Nguter

Kecamatan Nguter yang lebih dikenal sebagai sentra jamu tradisional Jawa ternyata juga memiliki warisan budaya jaman Pra Masa Islam dengan adanya beberapa situs cagar budaya yang masih tersisa dan dapat dilihat hingga saat ini. Dalam penelusuran kami terdapat 3 situs cagar budaya yang sudah terdaftar pada Dinas Purbakala Sukoharjo. Peninggalan berupa batuan serta fragmen ini merupakan kekayaan budaya yang wajib kita lestarikan dan kita berikan informasi secara luas kepada masyarakat umum supaya bisa ikut menjaga kelestarian dan keberadaan situs cagar budaya tersebut.
Situs cagar budaya yang pertama yaitu Fragmen Yoni (simbol kesuburan/wanita) yang berada di dusun Baran Kedung Keris Desa Pengkol Kecamatan Nguter Sukoharjo ini kami temukan lokasinya berada di area lahan yang kini menjadi milik salah satu PT yang ada di daerah tersebut. Kondisi situs budaya ini sangat memprihatinkan karena tanda penunjuk bahwa lokasi tersebut merupakan situs yang dilindungi juga tampak roboh dan terbengkalai diantara tumpukan kayu-kayu serta rerumputan.

Plakat Yang Roboh
Baca Juga Candi Sirih Candinya Sukoharjo
Lokasinya tepat berada di sebelah dusun Baran Kedung Keris ini memang tidak mencolok karena sedikit tersembunyi bagi warga sekitarnya. Saat mencari keberadaan situ yang informasinya dapat dari salah satu website mengenai kepurbakalaan kami sedikit kurang tahu banyak bahkan beberapa warga pun tidak semua tahu bahwa ada situs budaya di daerah tersebut, namun atas petunjuk seorang warga akhirnya kami dapatkan lokasi keberdaan situs cagar budaya Fragmen Yoni dengan kondisi seperti kami sebut pada pembuka tulisan ini.

Tertutup Semak Belukar

2 situs budaya yang kami dapatkan masih di wilayah Nguter adalah situs budaya Watu Lesung dan Watu Lumpang yang berada di dusun Kedung Ringin Plesan Nguter yang berada di pinggiran sungai. Kedung Ringin merupakan sebuah kampung yang berada sekitar 1 km dari Wahana Wisata Kidoland Pada situs Watu Lesung berada dalam kawasan punden/danyangan dan masih tampak pohon besar berumur ratusan tahun yang masih kokoh berdiri. Namun keberadaan Watu Lesung sangat memprihatikan karena tertutup oleh rimbunnya semak belukar dan bagi yang tidak teliti mungkin akan sedikit susah menemukan batu lesung tersebut.

Watu Lumpang

Untuk Watu Lumpang sendiri masih dalam kawasan yang sama hanya saja berada di pemukiman penduduk sehingga kondisinya lebih terbuka dan mudah terlihat. Kondisi Watu Lumpang sendiri seperti sudah terbelah menjadi 2 bagian dan tersisa bagian yang memiliki ukuran selebar meja belajar saja.


Menurut para penduduk yang kami temui keberadaan kedua batu tersebut sudah ada sejak dahulu kala dan merupakan warisan turun temurun dari generasi ke generasi hingga saat ini. Tidak ada penjelasan secara rinci dari penduduk yang kami wawancarai. Kami pun hanya bisa membaca dari plakat keterangan yang sudah ada saja mengenai informasi yang ada pada situs budaya Watu Lesung dan Watu Lumpang tadi.
Baca juga Sejarah Sukoharjo dari Dusun Kenep
Nah jika anda tertarik untuk mengetahuinya silahkan saja meluncur ke lokasi ke 3 situs budaya diatas tadi sekaligus berwisata di pedesaan yang ada di daerah Nguter. Semoga informasi ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan para pembaca sekalian mengenai Sukoharjo terutama mengenai peninggalan sejarah dan budaya yang ada dan mengenang jasa para leluhur yang sudah memiliki peradaban tinggi di masa itu.

No comments:

Post a Comment