Monday, March 2, 2020

Program PEMDES Mulur Dalam Mengatasi Sampah

Armada Penggelolaan Sampah Desa Mulur SAB

Sampah merupakan salah satu masalah serius yang kini menjadi sebuah momok khususnya bagi pemerintah Indonesia terlebih sampah sampah yang tidak bisa didaur ulang dan tidak terurai cepat oleh tanah seperti sampah plastik. Hal inilah yang pada akhirnya menjadi program pertama dari Pemerintah Desa Mulur Sukoharjo dalam kepemimpinan Kepala Desa Mulur yang baru yaitu Bapak Sugeng Riyadi. Mengatasi masalah sampah merupakan sebuah program dari Pemdes Mulur bekerjasama dengan BUMDes Mulur melalui pengelolaan sampah yang dimulai sejak bulan Februari 2020. Langkah ini diawali dengan sistem pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga untuk selanjutnya dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Mojorejo yang dikelola oleh DLH Sukoharjo. Kerjasama antara Pemdes Mulur dengan BUMDesa Mulur ini mendapatkan respon positf dari masyarakat Desa Mulur dengan ikut menjadi langganan dimana dengan pengelolaan sampah ini menjadikan sampah rumah tangga tidak mengganggu lingkungan sekitar.
Baca juga Gapoktan Desa Mulur
Larangan buang Sampah di Sungai oleh Pemdes Mulur

Dalam lanjutan program pengelolaan sampah ini juga berkampanye kepada masyarakat Desa Mulur untuk tertib dan tidak sembarangan dalam membuang sampah seperti yang sebelumnya terjadi dimana masyarakat dengan seenaknya membuang sampah ke sungai ataupun tempat tempat yang sekiranya tidak terpakai. Langkah yang dijalankan adalah dengan memasang tulisan berisi himbauan dan larangan membuang sampah secara sembarangan salah satunya yang terpasang di saluran irigasi Kali Jati juga tempat tempat strategis yang biasa menjadi tempat penimbunan sampah.

Menjaga Kebersihan adalah kewajiban masyarakat
Omah Glidik Mulur
Ke depan BUMDes Mulur juga akan mengelola Bank Sampah dimana sampah sampah rumah tangga yang masih bisa diadur ulang akan dibeli dan dikelola sehingga masyarakatpun mendapatkan manfaat ganda dengan membuang sampah secara tertib lewat langganan pembuangan sampah ini.
Sebuah mobil Toyota Kijang Kotak yang menjadi armada untuk pengelolaan sampah ini sudah memiliki 280 lebih pelanggan dan akan terus bertambah menurut sang operator saudara Muhtar. Dalam kelanjutannya selain untuk kebersihan desa Mulur juga sebagai langkah untuk menjadikan Desa Mulur sebagai Kampung Wisata yang sudah diprogramkan oleh Pemdes Mulur bekerjasama dengan BUMDes Mulur dimana pemberdayaan masyarakat desa Mulur adalah tujuan utamanya.
Penataan secara fisik dan administratif saat ini sudah mulai dijalankan untuk menjadikan Desa Mulur sebagai Desa Mandiri dan sebagai contoh pertama adalah dalam pengelolaan sampah ini sehingga nantinya Mulur akan menjadi wilayah yang bersih, asri serta lebih nyaman untuk menjadi tempat tinggal bagi masyarakatnya.

No comments:

Post a Comment