Makam Jogo Dengkul Manisharjo |
Salah satu desa yang memiliki sejarah terkait Laskar Diponegoro adalah sebuah kampung yang bernama Jogo Dengkul. Nama tersebut diberikan karena sebuah peristiwa yang secara turun temurn dikisahkan secara lisan tentang seorang prajurit masa itu yang sedang kehausan kemudian meminta minum berupa air kelapa kepada seorang yang karena sakit pada kakinya tidak bisa memanjat pohon kelapa tetapi pohon tersebut dipentelungkan/direbahkan sehingga dapat memetik kelapa tersebut untuk diberikan kepada sang prajurit yang kehausan tersebut dengan dengkulnya (lutut kaki) sehingga nama tempat tersebut disebut Jogo Dengkul.
Honggo Suto cikal bakal desa Manisharjo |
Kampung Jogo Dengkul kemudian diubah menjadi cikal bakal desa Manisharjo dan hanya generasi tua sajalah yang saat ini mengenal nama Kampung Jogo Dengkul. Perubahan nama ini menurut nara sumber yang kami temui terjadi sekitar masa setelah kemerdekaan Republik Indonesia dan pada masa itu Camat Bendosari bernama Bapak Broto agar dalam penulisan secara administratif lebih sedap dipandang mata.
Siapakah tokoh sakti yang bisa menelungkan pohon kelapa hanya dengan lututnya (dengkul) tadi? Beliau tak lain adalah Ki Honggo Suto yang merupakan salah satu teman seperjuangan Kyai Sayidiman yang ada di Mulur. Pada masa itu ketika menghindari kejaran pasukan Belanda Ki Honggo Suto tercecer dan kemudian sampailah di kampung yang kemudian bernama Jogo Dengkul atau saat ini dikenal sebagai Manisharjo. Desa Manisharjo sendiri mempunyai beberapa wilayah antara lain Menggung, Tungkluk, Tengklik juga Jogo Dengkul (Manisharjo).
Baca juga Wayang Sari Budaya Tinong Angker
Baca juga Wayang Sari Budaya Tinong Angker
Di kampung ini masih bisa kita jumpai makam Ki Honggo Suto dan tempat tersebut merupakan tempat dimana beliau hidup hingga akhir hayatnya. Pada saat tertentu juga dikunjungi para peziarah untuk melantunkan doa kepada beliau terlebih saat sakral seperti malem jum'at. Walaupun tidak banyak dikenal orang seperti Kyai Sayidiman namun Ki Honggo Suto ini merupakan salah satu pejuang penderek RA Serang dan memiliki daya linuwih tinggi dan ikut menyebarkan agama Islam di wilayah tersebut.
Demikianlah sekelumit cerita yang berhasil kami himpun mengenai asal usul Desa Manisharjo dan keterkaitan dengan asal usul kampung Jogo Dengkul di Manisharjo Kecamatan Bendosari Sukoharjo. Mohon maaf jika ada salah kata dalam penulisan, cerita ini hanya berdasarkan kisah lisan yang secara turun temurun diyakini kebenarannya oleh masyarakat Manisharjo.
Apakah ada silsilah nasabnya ke atas dan apakah beliau wafat di tahun 1700an masehi?
ReplyDeleteUntuk hal tsb belum ada informasinya
ReplyDeletekalo menilik sejarah kemungkinan beliau wafat menjelang kemerdekaan RI karena perang Diponegoro berakhir 1830 dan beliau sampai di Manisharjo pasca perang Diponegoro
ReplyDelete