Saat ini
Waduk Mulur mulai berbenah dengan semakin berkembangnya jaman. Namun salah satu yang menarik dari alam
Waduk Mulur adalah semakin bervariasinya satwa liar dilingkungan
Waduk Mulur. Seperti berbagai macam unggas air, ikan dan beberapa jenis hewan melata. Tentu ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pemerhati hewan eksotik. Namun salah satu efek negatifnya juga kehadiran para pemburu amatir yang semena-mena dengan senapan mulai membajiri
Waduk Mulur.
Sebagai obyek wisata alam tentu seharusnya ada larangan untuk menggunakan alat-alat berbahaya seperti senapan dan jaring pukat agar ekosistem alami di
Waduk Mulur tetap dapat stabil dan terjaga.
Tentu ini menjadi pekerjaan rumah bagi instansi terkait khususnya bidang Lingkungan Hidup.
Waduk Mulur sudah ditetapkan sebagai
Wisata Alam tentu obyek yang ditampilkan adalah pemandangan alami dari lingkungan
Waduk Mulur termasuk keindahan hayati dan hewani dari ekosistem ini.
Jenis unggas atau burung yang sudah hadir secara alami di
Waduk Mulur antara lain
Belibis, Opel-opel, beberapa jenis
bangau bahkan ada
elang jawa yang sudah masuk kategori burung langka dan dilindungi. Sebagai cagar alam tentu kita sebagai masyarakat harus dan wajib menjaga keindahan tersebut, namun tanpa campur tangan pihak terkait tentu bagi masyarakat biasa akan susah dan lemah dalam memberikan peringatan, seharusnya ada papan peringatan atau larangan untuk kelestarian hayati dan hewani di
Waduk Mulur.
Melalui blog ini saya pribadi sebagai masyarakat sekitar
Waduk Mulur mengetuk dan mengharapkan agar ada perhatian tentang hal ini demi kelestarian alam di
Waduk Mulur yang merupakan satu-satunya waduk terbesar di wilayah Sukoharjo serta memiliki nilai sejarah yang wajib kita lestarikan bersama.
Dengan terjaganya kondisi alam
Waduk Mulur tentu juga menghasilkan dampak positif bagi masyarakat sekitar waduk dan menggairahkan perekonomian sekitarnya sebagai salah satu tujuan wisata air di kabupaten
Sukoharjo.