Friday, September 28, 2018

Desa Wisata Kreatif Kenep

Kegiatan Mahasiswa UMS di Desa Kreatif Kenep Sukoharjo
Salah satu desa di Sukoharjo yang kini menjadi salah satu tujuan wisata berbasis edukasi adalah Desa Kenep yang berada di Kecamatan Sukoharjo. Desa Kenep memiliki banyak potensi baik potensi seni maupun wisata alam yang belum sepenuhnya tergarap optimal. Desa Kenep juga memiliki sejarah dengan adanya Kalimati yang melintas di desa ini. Disinilah cikal bakal kebudayaan di wilayah Kenep bermula.

Tiket Masuk Murah Meriah

Kalimati yang dahulu merupakan Bengawan Solo merupakan salah satu jalur transportasi air menuju ke krato Solo/ Surakarta. Konon Bengawan Solo juga memiliki histori dengan kerajaan Majapahit.
Baca juga Taman Kreatif Mandan Sukoharjo
Kini desa Kenep mulai bergeliat dengan adanya kawasan Rumah Pohon yang menjadi sebuah basecamp untuk berinteraksi dan bersosialisi khususnya dalam menjaga kearifan lokal yang kini mulai meluntur. Desa Kenep dan sekitarnyapun juga menjadi salah satu sentra penghasil jenang Krasikan yang merupakan oleh-oleh khas Kota Sukoharjo.


Kini desa Kenep semakin dikembangkan untuk kembali bergeliat agar bisa menambah kesejahteraan warga masyarakatnya melalui bidang pariwisata di Sukoharjo. Jika anda tertarik untuk datang ke Desa Wisata Kreatif Kenep sangatlah mudah karena ada papan petunjuk jalan yang berada di jalur Sukoharjo-Tawangsari yang bisa anda ikuti atau memalui Google Map.

Rumah Pohon sebagai Ikon Desa Wisata Kreatif Kenep
Disini pengunjung bisa berinteraksi dengan alam sekitar, akan lebih bagus jika anda datang secara rombongan atau berkelompok sehingga bisa menjadi sebuah pengalaman dan momen berharga bagi anda dan akwan anda semuanya. Selain itu Desa Kenep yang terkenal sebagai sentra Jenang Krasikan di dusun Kedung Gudel juga menarkan tour untuk melihat produksi jenang yang masih tradisional sehingga memberikan kita wawasan untuk mengenal olahan khas Nusantara ini.
Baca juga selengkapnya Oleh Oleh Jenang Krasikan Sukoharjo

Menarik Untuk dicoba

Anda  bisa langsung datang ke Kota Sukoharjo yang saat ini semakin berbenah untuk menjadi tujuan wisata berbasis alam dan budaya di lingkungan wilayah Solo Raya. Banyak sekali hal-hal menarik di sekitar Kota Sukoharjo. Jika anda kesulitan bisa menghubungi kami untuk mendapatkan informasi akurat ataupun untuk menemani berkeliling Kota Sukoharjo Makmur sebagai tour guide tentunya.

Wisata Religi Bumi Arum Majasto Sukoharjo

Wisata Religi Bumi Arum Majasto Sukoharjo

Salah satu desa yaitu Desa Majasto yang terletak di kecamatan Sukoharjo merupakan sebuah desa yang memiliki sejarah dan historis dengan adanya peninggalan Makam Ki Ageng Sutawijaya yang merupakan salah satu keturunan Kerajaan Majapahit ke 107 dimana liang lahat yang di buat tidak terlalu dalam namun tidak menimbulkan bau menyengat sehingga disebut sebagai Bumi Arum. Perjalanan Ki Ageng Sutawijaya sendiri tak lepas dari pelariannya setelah era kerajaan Majapahit berakhir dan kemudian menjelajah dan lebih dikenal dengan nama Joko Bodho sebelum akhirnya bertemu dengan Sunan Kalijaga yang menyarankan untuk berguru kepada Ki Ageng Pandanaran sesuai dengan saran Sunan Kalijaga dan akhirnya mendapatkan nama Ki Ageng Sutawijaya. Ki Ageng Sutawijaya inilah yang pada akhirnya menjadi salah satu Guru dari Jaka Tingkir atau dikenal sebagai Raja Pajang bergelar Sultan Hadiwijaya.
Situs Cagar Budaya di Nguter
Desa Wisata Religi & Sentra Busana Majasto

Silahkan Baca juga Wisata Religi Goa Mertan
Makam Bumi Arum Majasto sendiri berada di sebuah Bukit di tengah desa dengan ketinggian kurang lebih 60 meter. Disinilah pusat dari kegiatan Wisata Religi Bumi Arum Majasto yang biasanya akan ramai peziarah pada malam jum'at namun yang paling ramai saat malam Jum'at Kliwon dan Legi. Sebagai salah seorang berdaya linuwih tentu Ki Ageng Sutawijaya menjadi panutan setiap kalangan mempunyai murid yang secara turun temurun akan menceritakan kisah hidup beliau sampai hari ini.
Baca juga Wisata Religi Masjid Agung Sukoharjo

Wisata Belanja di Majasto
Jejak Joko Tingkir di Sukoharjo
Selain sebagai tujuan Wisata Religi di Majasto juga berkembang sebagai Wisata Belanja khususnya pakaian bagi warga masyarakat sekitar Sukoharjo dan Klaten yang setiap hari berkunjung ke desa Majasto dengan kendaraan pribadi ataupun rombongan sepur kelinci.
Disini kurang lebih ada 10 toko besar yang menjual aneka pakaian dari anak higga dewasa. Pada musim lebaran bisa dipastikan tempat ini menjadi salah satu tujuan utama di Sukoharjo dan Klaten untuk membeli aneka pakaian baru sebagai persiapan lebaran.
Baca juga Sarung Tenun Goyor Tawangsari
Untuk urusan makan dan minum jangan takut karena disini juga menjadi salah satu pusat kuliner dengan adanya banyak warung dan lapak makanan keliling

Es Dawet di depan Toko Ratih Collection

Nah jika anda penasaran silahkan langsung saja menuju ke Desa Majasto yang berada di perbatasan Sukoharjo Tawangsari ini sebelah barat dan anda bisa gunakan aplikasi Google Map untuk mencari lokasi yang tepat disertai denahnya. Demikian ulasan mengenai Wisata Religi Bumi Arum Majasto Sukoharjo semoga bisa memberikan informasi bermanfaat untuk pembaca sekalian.

Taman Paku Joyo Gayam Sukoharjo


Taman Paku Joyo Sukoharjo
Salah satu area ruang terbuka umum selain Alun Alun Kota Sukoharjo yang masih dalam lingkungan Kota Sukoharjo adalah Taman Paku Joyo yang berlokasi di Kelurahan Gayam Kecamatan Sukoharjo Kota Sukoharjo. Taman yang hadir sejak 2016 ini dulunya hanyalah area persawahan yang tidak termanfaatkan karena selalu tergenang air apalagi jika musim hujan dipastikan menjadi daerah yang selalu tergenangi banjir. Oleh pemerintah Kota Sukoharjo kemudian dijadikan Ruang Tembuka untuk Umum dengan memberikan fasilitas berupa taman bermain anak-anak.
Setiap hari Taman Paku Joyo selalu ramai oleh para pengunjung terutama ibu-ibu bersama buah hati mereka. Hal ini mendorong masyarakat sekitar khususnya kelurahan Gayam untuk menjual aneka cemilan di lokasi Taman Paku Joyo ini. Disini anda akan berjumpa dengan aneka jajanan anak-anak mulai dari bakso bakar, cilok, seblak, sosis bakar hingga bakso dan sangat variatif jenis makanan yang dijual.

Suasana Taman Paku Joyo di sore hari

Lokasi Taman Paku Joyo sendiri persis di sebelah Kantor Kelurahan Gayam Sukoharjo dan berada di pinggir jalur bus Solo-Wonogiri (ring road timur). Jika anda dari lampu merah terminal Sukoharjo ambil saja arah ke timur dan sampailah di Kantor Kelurahan Gayam dan anda sudah sampai di lokasi Taman Paku Joyo ini.
Baca juga Es Jomblo Taman Paku Joyo
Pada bagian sisi luar Taman Paku Joyo juga terdapat danau buatan yang menawarkan fasilitas Perahu Bebek yang bisa di sewa untuk mengelilingi kolam tersebut. Untuk biaya masuk ke Taman Paku Joyo ini cukup dengan membayar parkir kendaraan saja, namun untuk naik wahana perahu bebek akan dikenakan tarif tersendiri. Jika anda tertarik disarankan untuk datang kesini saat sore hari dimana inilah waktu terbaik untuk menikmati suasana Taman Paku Joyo Gayam Sukoharjo.

Thursday, September 27, 2018

Bukit Cinta Taruwongso di Sukoharjo

Puncak Bukit Cinta Taruwongso di Sukoharjo

Salah satu tujuan wisata yang sudah lama dikenal muda-mudi Sukoharjo adalah Bukit Cinta Taruwongso yang berada di dusun Tengklik Watubonang Tawangsari Sukoharjo. Ditempat ini terdapat Batu Manten yang konon katanya akan bisa mempertemukan para jones (jomblo ngenes) untuk mendapatkan pasangannya. Sehingga dalam perjalanannya pun akhirnya Bukit Taruwongso lebih dikenal dengan nama Bukit Cinta.

Petunjuk Arah ke Bukit Taruwongso


Tangga Pelangi di Bukit Taruwongso

Baca juga: Dam Cinta di Wonogiri
Jika anda tertarik datang kesini anda bisa mencari rute melalui aplikasi Google Map di hp anda atau menuju ke kecamatan Tawangsari. Setelah sampai di Tawangsari ambil rute menuju ke arah kecamatan Weru sampai di perempatan Tengklik dan anda tinggal beberapa meter lagi akan mendapatkan Bukit Cinta Taruwongso. Pada bulan bulan tertentu tempat ini selalu ramai oleh pengunjung yang kebanyakan memang anak muda terlebih saat ini fenomena media sosial yang berkembang semakin menambah ramainya tempat ini.

Lebih Millenial

Kota Kecamatan Weru terlihat dari Puncak Bukit Taruwongso

Perbaikan akses dan lokasi pun kini semakin terus digiatkan karena tempat ini termasuk aset pariwisata di Sukoharjo yang tak lekang oleh waktu. Bagi para generasi tua tempat ini seolah membangkitkan kenangan masa lalu dan memberikan suasana sebagai pemutar waktu.
Jika anda tertarik berkunjung silahkan saja datang langsung menuju tempat ini dengan akses jalan yang mudah dan gampang untuk dituju. Demikian sekilas info tentang Bukit Cinta Taruwongso di Sukoharjo sebagai salah satu Ikon Wisata masyarakat kota Sukoharjo

Wednesday, September 26, 2018

Kecamatan Bulu Yang Eksotis di Sukoharjo

Goa Latar Ombo dengan latar Gunung Gandul

Salah satu wilayah di Sukoharjo yang memiliki banyak sekali potensial untuk dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata alam adalah Kecamatan Bulu salah satu kecamatan di Sukoharjo yang berbatasan langsung dengan wilayah kabupaten Wonogiri. Rangkaian pegunungan seribu yang berada hampir di seluruh wilayah kecamatan Bulu ini masih belum tergarap secara optimal sebagai kawasa tujuan wisata alam. Di wilayah Bulu ini banyak sekali terdapat tujuan Wisata Lokal yang sudah banyak dikenal masyarakat Sukoharjo seperti Sendang Kyai Truno Lele, Bumi Perkemahan Pecinan, Obyek Wisata Batu Seribu serta Bendungan Gentan Bangseng.
Baca juga Pembuat Gendang dan Ketipung dari Bulu Sukoharjo


Kolam Renang Bangseng Batu Seribu

Di era jaman now yang mempermudah masyarakat untuk berbagi informasi melalui internet dan media sosial menjadi pembuka cakrawala dalam menemukan Obyek Wisata Baru di Kecamatan Bulu seperti Obyek Wisata Gunung Sepikul, Goa Latar Ombo, Watu Giring dan masih banyak yang lainnya. Obyek Wisata ini bisa menjadi tujuan wisata skala Nasional bahkan Internasional jika tergarap dan terkelola dengan baik. Hal ini mengacu pada jalur akses yang sudah terbuka dengan adanya jalur alternatif Wonogiri-Klaten-Jogja yang mempersingkat jarak tempuh dari Kota Jogjakarta yang lebih dahulu dikenal kaya akan daerah tujuan wisata.

Gunung Sepikul Bulu Sukoharjo

Tinggal bagaimana nantinya instansi terkait membaca peluang emas ini dengan dukungan dari pemerintah dan jalur birokrasi untuk masalah perijinan dan hal lain terkait legalitas. Pesona Gunung Gajah Mungkur yang lebih dikenal sebagai milik kabupaten Wonogiri sebernarnya bisa menjadi pengembangan wilayah Bulu sebagai daerah yang masih terkait dalam satu jalur pegunungan Seribu ini.

Wilayah Bulu dilihat dari atas Gunung Gandul

Demikian sekilas pandangan dan informasi mengenai potensi Kecamatan Bulu Yang Eksotis di Sukoharjo sebagaimana sering kami lihat saat melintas sepanjang jalan Tawangsari-Krisak dimana keindahan ciptaan Tuhan begitu tergambar jelas di depan mata ini dan menunggu untuk diberitakan kepada seluruh dunia.

Wisata Alam Grojogan Pleret Weru Sukoharjo

Wisata Alam Grojogan Pleret Weru Sukoharjo

Kabupaten Sukoharjo semakin eksis dalam dunia pariwisata dengan semakin banyak obyek Wisata Alam Sukoharjo yang mulai dikelola oleh masyarakat lokal. Hal ini akan sangat menggembirakan khususnya bagi masyarakat Sukoharjo dan sekitarnya. Selain sebagai sarana refreshing dengan bermunculan obyek wisata baru juga akan mendorong industri kreatif lokal untuk mengembangkan potensinya. Salah satu Obyek Wisata Alam yang dimunculkan adalah Wisata Alam Grojogan Pleret yang berlokasi di Desa Jatingaran Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo. Dengan tema keindahan panorama alami dari air terjun Wisata Alam ini dibuka sejak Januari 2018 dan kini semakin ramai pengunjung. Grojogan atau dalam bahasa lain biasa disebut Curug adalah sebuah air terjun alami yang berasal dari air sungai yang mengalir dan turun melewati tebing. Grojogan Pleret ini berada di dusun Gaden Desa Jatingarang berada di sisi Timur kota Kecamatan Weru yaitu Watu Kelir.
Baca juga Eksotisme Wisata Alam Kecamatan Bulu Sukoharjo


Indahnya Grojogan Pleret Weru


Untuk mencapai lokasi Wisata Alam Grojogan Pleret ini anda bisa menuju langsung ke Watu Kelir Weru Sukoharjo setelah itu anda mencari jalur ke arah dusun Gaden desa Jatingarang  dimana jarak dari sini menuju ke Grojogan Pleret kurang lebih 1 km di sebelah timur Kota Kecamatan Watu Kelir ini dengan bantuan aplikasi Google Map. Dari Jalur Watu Kelir-Manyaran anda bisa langsung mendapatkan akses jalan yang sudah diperbaiki dengan pengerasan jalan beraspal.
Suasana alami dan asri masih terasa di obyek wisata Grojogan Pleret ini, apalagi jika anda datang saat cuaca cerah dipastikan akan lebih nyaman dan betah berlama-lama disini. Untuk mengabadikan photo dan video pastinya akan sangat menyenangkan dengan latar belakang air terjun yang menawan. Agar anda dapat menyaksikan keindahan air terjun Grojogan Pleret sebaiknya anda mempersiapkan diri ketika saat musim penghujan nanti karena jika musim kemarau debit air di tempat ini akan sedikit surut.
Artikel lainnya Bukit Cinta Taruwongso Weru
Demikian tadi informasi mengenai Wisata Alam Grojogan Pleret Weru Sukoharjo semoga bisa memberikan informasi yang tepat bagi anda sebagai persiapan untuk berwisata di wilayah Sukoharjo.

Tuesday, September 25, 2018

Wahana Wisata Kidoland Nguter Sukoharjo

Wahana Kolam Renang Kidoland

Kota Sukoharjo terus berbenah dalam meningkatkan dunia pariwisata. Setelah adanya Kampung Jamu Nguter kini wilayah kecamatan Nguter bertambah satu lagi Wahana Wisata berbasis Alam yaitu Kidoland yang berlokasi di dusun 1  desa Plesan kecamatan  Nguter kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah. Wahana Wisata Kidoland ini menawarkan berbagai pilihan wahana seperti keindahan alam, bercocok tanam, kolam dan juga bisa untuk lokasi kegiatan outbond. Wahana Wisata Kidoland ini rencananya akan mulai dibuka pada pertengahan bulan Oktober 2018.


Kidoland Plesan Nguter Sukoharjo


Baca juga Kampung Hijau Cangkringsari

Wahana Kolam Renang di Kidoland Nguter Sukoharjo

Kini sambil terus berbenah dan melengkapi aneka permainan anak seperti jungkat-jungkit, bandulan, dan aneka permainan anak lainnya sudah mulai melakukan soft opening untuk mempromosikan diri agar lebih dikenal masyarakat Sukoharjo.

Keindahan Alam yang ditawarkan Kidoland
Lokasi yang mudah dijangkau ini bisa juga anda nikmati saat bersepeda sambil menyusuri suasana pedesaan di sepanjang jalan menuju ke Kidoland. Baca juga Perlengkapan Gowes di Gia Jersey Sepeda
Menurut fans page Kidoland melalui facebook disini juga bisa reservasi atau pesan tempat untuk acara yang melibatkan banyak peserta seperti outbond, acara keluarga dan acara kantor. Selain menyediakan Wahana Wisata Alam nantinya Kidoland juga dilengkapi dengan sajian kuliner khas kota Sukoharjo. Wahana Wisata Alam Kidoland tak lepas dari peran serta salah satu Produsen Jamu terbesar di Nguter yaitu Sabdo Palon yang kini juga merambah dunia pariwisata untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat Nguter dan sekitarnya.
Jelajah Wisata Budaya di Nguter

Kidoland dilengkapi aneka permainan anak-anak

Di Wahana Wisata Kidoland ini nantinya juga bisa menjadi sarana edukasi bagi anak-anak sekolah dengan memberikan pengalaman beternak dan bercocok tanam sehingga anak dapat tumbuh dan menyatu dengan alam sekitarnya dan memberikan nilai rasa cinta kepada tanah air. Kecamatan Nguter sendiri terkenal sebagai salah satu penghasil Jamu tradisonal sehingga budidaya dan cocok tanam aneka macam tanaman herbal bisa di contoh dari tempat ini untuk dikembangkan luasnya di seluruh wilayah kabupaten Sukoharjo.
Baca juga Desa Wisata Perantauan dan Kuliner
Artikel terkait Taman Balesari


Outbond dengan materi bercocok tanam dan beternak di Kidoland
Lokasi dapat dicapai dari Kota Sukoharjo sekitar 20 menit, dengan rute dari Proliman Sukoharjo ke arah selatan hingga lampu merah Songgorunggi. Setelah itu ambil arah ke timur menuju PT RUM atau belok kiri sekitar 3km hingga bertemu dengan pertigaan UD Daya Laksita Plesan barulah belok kanan sekitar 300 meter dan anda sudah sampai di Kidoland Plesan Nguter Sukoharjo atau bisa check Google Map Kidoland. Baca juga Nasi Goreng Pak Basiyo
Untuk tiket masuk dikenai biaya 5 ribu rupiah perorang dan jika anda ingin berenang bisa memakai tiket terusan dengan biaya 10 ribu rupiah saja. Sungguh murah meriah.
Pembuatan Kidoland yang ditangani oleh Omah Glidik kini menjadi salah satu ikon pariwisata di Sukoharjo yang terkenal


Papan Penunjuk di Kidoland



Nah jika anda tertarik persiapkan diri anda dan keluarga sambil menunggu pembukaan resmi  Wahana Wisata Kidoland Nguter Sukoharjo ini. Jadilah yang pertama menikmati liburan keluarga disini. Untuk reservasi silahkan anda bisa datang langsung ke pengelola Wahana Wisata Kidoland atau melalui nomor kontak  0822 4219 4529

Monday, September 24, 2018

Jembatan Pelangi Tanjung Nguter Sukoharjo

Jembatan Pelangi Tanjung Nguter

Salah satu jembatan yang berada diatas Kali Jlantah dan saat ini menjadi tempat ngehits untuk berswaphoto adalah Jembatan Pelangi yang merupakan jembatan gantung yang berada di Dukuh Tanjung Desa Tanjung Kecamatan Nguter Sukoharjo. Jembatan ini merupakan penghubung dukuh Tanjung lor dan Tanjung kidul sebelum adanya jembatan permanen yang dibuat di sebelah timur jembatan gantung ini. Jembatan Pelangi disebut seperti itu karena cat yang digunakan berwarna-warni seperti pelangi. Jembatan gantung dengan papan kayu dan kawat sling baja ini mempunyai panjang kurang lebih 100 meter diatas Kali Jlantah Tanjung Jarak Nguter.

Jembatan Pelangi Kokoh Berdiri
Baca juga mengenai Sentra Tempe Kedelai kampung Bagusan Mandan Sukoharjo
Jika anda ingin datang kesini dari arah Sukoharjo menuju ke desa Mandan setelah itu berbelok ke selatan menuju jembatan Tanjung. Jika sudah mencapai jembatan Tanjung anda berbelok ke arah barat dan menyusur Kali Jlantah kira-kira 300 meter dan akan bertemu dengan Jembatan Pelangi ini. Warna yang meriah menjadi Jembatan Pelangi ini sebagai spot swaphoto bagi generasi jaman now yang bermain di media sosial. Photo-photo dengan background Jembatan Pelangi ini sangat sedap dipandang mata.
Sampai hari ini Jembatan Pelangi masih berdiri kokoh dan warnanya pun belum pudar kecuali bagian papan kayu yang sudah aga luntur dan pudar karena setiap saat menjadi tempat lalu lalang sepeda motor ataupun sepeda onthel dan pejalan kaki yang menyeberangi Jembatan Pelangi ini. Kamipun sempat mengabadikan photo selfi disini tetapi hanya photo Jembatan Pelangi saja yang kami bagikan untuk anda disini.

Friday, September 21, 2018

Waduk Mulur sebagai tempat pelatihan Satpol PP Sukoharjo


Persiapan Kegiatan Pelatihan Satpol PP Sukoharjo di Waduk Mulur
Akhir pekan ini jika anda melewati lapangan Pringgondani Mulur di kawasan Waduk Mulur akan terlihat banyak anggota Satpol PP, TNI dan Polri yang wira-wiri di kawasan waduk Mulur. Di akhir pekan ini memang sedang diadakan kegiatan Pelatihan Satpol PP yang turut diback up oleh TNI dan Polri. Dengan tema Kerjasama Pengembangan Aparat Polisi Pamong Praja Dengan TNI POLRI Dalam Rangka Pemantapan Jiwa Korsa Satpol PP Kabupaten Sukoharjo Tahun 2018.
Acara ini berupa pembekalan dan pelatihan fisik serta pembekalan mental yang digelar dalam 2 hari yaitu Sabtu dan Minggu.
Berikut beberapa photo yang semapat kami abadikan:

Mobil Pelengkap termasuk Damkar

Bendungan 28 dan 29 kali Jlantah

Bendungan 28 Kali Jlantah

Kali Jlantah merupakan salah satu sumber air yang mengaliri Waduk Mulur. Sungai yang berhulu di Gunung Lawu Karanganyar ini memiliki banyak sekali Bendungan Air sebagai pembagi air irigasi ke persawahan penduduk di kaki Gunung Lawu. Berikut kami berikan ulasan mengenai keberadaan 2 bendungan kali Jlantah yaitu Bendungan 28 dan 29 yang mengaliri dan membagi air di daerah karngabangun dan Lemahbang.
Bendungan 28  kali Jlantahterletak di dusun Randu Rante Karangbangun. Lokasi yang terpencil sangat susah untuk diketahui masyarakat umum kecuali jika bertanya kepada masyarakat penduduk lokal. Disini air dibagikan ke areal persawahan penduduk yang berada di bawahnya. Konon katanya disini dahulu terdapat ikan Hampala  namun karena adanya penyalahgunaan obat sebagai racun ikan maka keberadaan ikan Hampala disini punah. Hal ini dari cerita salah satu warga yang kami temui di Bendungan 28 Kali Jlantah ini. Untuk saat ini jenis ikan yang masih ada antara lain wader, bader dan lele yang bisa untuk dipancingi di Bendungan 28 ini.

Bendungan 29 Kali Jlantah

Bendungan 29 Kali Jlantah terletak di dusun Mojodipo Jumapolo. Akses ke bendungan 29 ini lebih mudah daripada akses ke Bendungan 28 karena jalan ke arah lokasi Bendungan sudah dibeton dan masih dekat dengan area pemukiman penduduk. Jika anda ingin kesini datang saja ke dusun Mojodipo sebelah utara jembatan Mojodipo anda masuk ke barat dan menyusuri jalan beton ke arah Bendungan 29.
Nah demikian tadi ulasan mengenai Bendungan 28 dan 29 Kali Jlantah semoga menambah wawasan dan pengetahuan anda sekalian khususnya mengenai keberadaan bendungan di wilayah Solo Raya.

TPU RA Serang dan Sejarah Lokal

Lokasi Penanda TPU RA Serang

Dalam artikel sebelumnya sudah kami ulas mengenai keterkaitan antara Makam Eyang Sayidiman dengan Goa Mertan dimana Eyang Sayidiman adalah salah seorang pengikut dari RA Serang salah seorang panglima Pasukan Diponegoro yang menyingkir dan berjuang setelah tertangkapnya Pangeran Diponegoro oleh Belanda. Kali ini akan kami ulas keberadaan Makam RA Serang yang berada di dusun Pondok Serang Mulur tepatnya di desa Mulur sebelah tenggara sari Waduk Mulur.
Temapat yang kini menjadi TPU alias tempat pemakaman umum ini berlakasi di sebelah MTSN 3 Sukoharjo yang berada di dusun Pondok Serang. Sesuai namanya yang memakai kata Serang konon disinilah pernah tinggal (mondok) RA Serang saat menghindari kejaran pasukan Belanda. Dalam TPU memang ada sebuah makam yang diyakini memang menyimpan jazad RA Serang namun ada juga yang mengatakan hanyalah petilasan atau sekedar tempat beristirahat. Mana yang benar Wallahu'alam.
Disinilah petilasan RA Serang berada

TPU RA Serang saat ini menjadi pemakaman umum warga desa Mulur khususnya dusun Mulur, Kalangan, Dondong, Tegalrejo, Balesari dan Pondok Serang. Makam yang kini sudah terlihat penuh mungkin membutuhkan tempat lain sebagai pengganti dalam 5-10 tahun ke depan ini. Salah satu ciri khas tempat ini adanya pohon Beringin besar yang masih tegak berdiri dan sudah berumur ratusan tahun.
Makam ini memang erat dengan sejarah lokal yang berada di wilayah Mulur dan sekitarnya serta saling terkait satu sama lainnya. Wilayah Waduk Mulur masih menyisakan misteri sejarah yang belum banyak diungkap mengenai keberadaan petilasan yang salah satunya adalah TPU RA Serang ini. Semoga dengan informasi ini masyarakat semakin mengerti dan berusaha menggali lebih dalam mengenai sejarah Waduk Mulur.

Thursday, September 20, 2018

Goa Mertan Situs Sejarah Yang Terlupakan


Goa Mertan Bendosari Sukoharjo
Salah satu situs sejarah perjuangan bangsa yang terletak tidak jauh dari Waduk Mulur adalah situs Goa Mertan yang berada di sebelah timur Waduk Mulur tepatnya di dusun Mertan desa Mertan kecamatan Bendosari kabupaten Sukoharjo. Lokasi yang terpencil dan jauh dari jalan raya membuat situs sejarah ini jarang terjamah oleh para wisatan baik lokal atau dari luar daerah. Minimnya infromasi yang menghadirkan keberadaan lokasi serta jarang adanya ekspos membuat Goa Mertan terlihat mangkrak dan tidak terbenahi.

Bangunan Utama Goa Mertan


Jika anda datang kemari anda bisa datang dari jalan raya Mulur-Seplang yaitu Proliman Sukoharjo ke arah timur dan menuju ke dusun Sawur Mertan. Dari sinilah anda berjalan kurang lebih 1km menuju utara dan sampai di dusun Mertan melalui jalan kampung yang sudah beraspal. Nah jika sudah masuk dusun Mertan anda tinggal bertanya lokasi Goa Mertan pastilah akan diberitahu oleh warga setempat.

Sendang Lanang yang ada di kawasan Goa Mertan
Ditempat ini terdapat 2 sendang yaitu tempat yang dapat mengeluarkan mata air alami, dan diberi nama Sendang Lanang (untuk kaum laki-laki) dan Sendang Wedok (untuk kaum perempuan). Keduanya dipisahkan oleh sebuah sumur tua yang ada di tengah kedua sendang tersebut. Konon air sendang ini tidak pernah kering sekalipun musim kemarau yang berkepanjangan.

Goa Mertan berada dibawah dusun Mertan dikelilingi tebing tebing disekitarnya. Lokasi utama adalah sebuah cerukan yang disebut Goa Mertan, konon dahulu merupakan tempat untuk bersembunyi salah satu pejuang perlawanan penjajah Belanda yang masih termasuk anak buah dari Pangeran Diponegoro dan masih ada kaitan dengan makam Eyang Syaidiman yang berada di tengah Waduk Mulur. Dipercayai bahwa Goa Mertan ini terhubung dengan Laut Selatan Jawa menurut orang yang mempunyai mata batin lebih. Disini juga terdapat 1 sumur tua dan 2 buah belik/sendang yang menjadi tempat untuk membersihkan diri serta sebagai sumber air minum pada dahulu kala.
Nah semoga dengan ulasan mengenai Goa Mertan ini bisa menambah kepedulian kita terhadap sejarah yang harus tetap kita lestarikan dan kita teruskan kepada generasi mendatang. Semoga bermanfaat.

Tuesday, September 18, 2018

PORPROV Dayung 2018 di Waduk Mulur

Waduk Mulur menjadi pusat pelatihan Dayung kontingen Blora

Dalam waktu dekat yaitu bulan Oktober 2018 nanti Waduk Mulur kembali dipercaya sebagai tuan rumah ajang PORPROV Dayung Jawa Tengah. Hal ini terlihat dari hadirnya Kontingen Dayung dari Kabupaten Blora yang sudah hadir dan melakukan latihan untuk menghadapi kejuaraan PORPROV yang akan di gelar di Kota Solo Jawa Tengah serta untuk memantapkan diri sebelum turun dalam kejuaraan nanti. Waduk Mulur pun sudah tercatat sebagai salah satu lokasi kejuaran dayung yang digunakan untuk ajang PORPROV Dayung Jawa Tengah 2018.
Pemusatan latihan di Waduk Mulur ini karena Waduk Tempuran yang menjadi pusat latihan kontingen Blora sudah kering dan tidak layak untuk latihan apalagi untuk ajang pemusatan latihan PORPROV Jateng 2018, sehingga memutuskan untuk memboyong kontingen ke Waduk Mulur sekaligus sebagai ajang pengenalan medan secara lebih dekat.

Kontingen Dayung Blora di Waduk Mulur

Sebagai warga Sukoharjo kita seharusnya bangga dan bersyukur memiliki Waduk Mulur yang dipercaya sebagai ajang Olahraga tingkat Propinsi Jawa Tengah ini. Hal ini juga bisa membawa nama Sukoharjo sebagai salah satu tempat yang layak untuk kejuaraaan olahraga tingkat propinsi.
Beberapa kali Waduk Mulur menjadi tempat untuk menggelar event olahaga daerah bahkan juga even skala nasional dan kali ini kembali digunakan untu PORPROV Dayung Jawa Tengah 2018 pada tanggal 19-24 Oktober 2018.
Bagi masyarakat yang ingin melihat secara langsung pelatihan dayung ini bisa datang ke Waduk Mulur dimana para atlet berlatih dari pagi hingga sore hari sehingga bisa menjadi hiburan bagi masyarakat Sukoharjo dan sekitarnya serta untuk ajang pengenalan cabang olahraga dayung bagi anak-anak.

Cabang Dayung PORPROV Jawa Tengah di Waduk Mulur

Untuk Porprov Jateng 2018 sendiri akan dilakukan di Kota Solo sebagai tuan rumah, beberapa cabang olahraga akan disebar untuk pelaksanaanya seperti di Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar dan Solo. Waduk Mulur mendapatkan kesempatan untuk menjadi pelaksana cabang Dayung yang akan digelar pada bulan Oktober nanti. Semoga acara ini sukses dan membawa nama harum Waduk Mulur di kalangan pecinta olahraga khususnya cabang Dayung.

Monday, September 17, 2018

Waduk Mulur sebagai lokasi Kopdar Komunitas Mancing

Menatap masa depan Waduk Mulur

Salah satu komunitas mancing yang menjadikan Waduk Mulur sebagai Home Base alias rumahnya adalah IMCS Ikatan Mancing Casting Sukoharjo. Komunitas yang dibentuk tahun 2014 ini masih tetap eksis menggelar kopdar di Waduk Mulur seperti beberapa waktu lalu dengan peserta kurang lebih 20 orang karena hanya acara kumpul hari dan bukan acara resmi dari IMCS .
Walaupun hanya sedikit namun lengkap mewakili Solo Raya antara lain dari Solo, Klaten, Karanganyar, Wonogiri dan tidak lupa Sukoharjo sebagai tuan rumahnya.
IMCS selalu berharap Waduk Mulur menjadi spot mancing terbaik di Solo Raya



Tentu hal ini sangat menggembirakan karena dengan adanya jalinan silaturahmi diantara para castinger dengan lokasi di Waduk Mulur tentu juga mengangkat nama Waduk Mulur untuk lebih dikenal masyarakat di luar Sukoharjo yang mana secara langsung juga mengangkat nama kabupaten Sukoharjo sebagai tujuan.

Baca juga  Taman Balesari

Selain IMCS masih ada komunitas mancing lainnya yang menjadikan Waduk Mulur sebagai markas utamanya yaitu komunitas Mancing Jambal Mania Mulur yang diketuai sodara Ariyanto asal dusun Dodong Mulur. Dalam beberapa kali pertemuan juga ada acara mancing bareng di Waduk Mulur .
Mancing Jambal Mania Mulur
Tentu dengan semakin banyak pemancing yang menjadikan Waduk Mulur sebagai rumahnya akan membuat Waduk Mulur lebih dicintai lagi sehingga harapan ke depan ada kemauan untuk menjaga dan menjaga Waduk Mulur sebagai tempat mancing favorit.

MJMM rutin menggelar mancing bareng di Waduk Mulur

Hal ini juga harapan agar Wisata Alam Waduk Mulur semakin dibenahi dan diperhatikan sebagai kawasan Wisata Alam berbasis Wisata Air yang memang merupakan salah satu Ikon Wisata Air di Sukoharjo tercinta ini.